MACAM-MACAM EKOSISTEM BESERTA CIRI-CIRINYA
MACAM-MACAM EKOSISTEM BESERTA CIRI-CIRINYA
Macam Ekosistem
Di bumi ada
bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam dan buatan. Secara garis besar
ekosistem alam dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
1. Ekosistem
Darat
Ekosistem
darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan
letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat yaitu sebagai berikut.
Gurun
Gurun dan
setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan
Asia Barat.
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
- Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
- Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
- Kelembaban udara sangat rendah
- Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
- Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air
Lingkungan
biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang berbatasan dengan padang rumput.
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropik (sepanjang garis khatulistiwa) yang berbatasan dengan padang rumput.
Padang Rumput
Padang
rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim
sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan,
Australia.
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
- Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
- Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
- Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan
biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
Hutan Hujan Tropik
Hutan tropis
memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi
daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagi`n besar daerah
Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
- Curah hujannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
- Matahari bersinar sepanjang tahun.
- Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
- Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
- Flora: pada bioma hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
Hutan Gugur (Deciduous Forest)
Ciri khas
hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas.
Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan
Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim sem
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan
musim semi
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.
Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim sem
Taiga & Tundra
Taiga
Taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
Tundra
Tundra
terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan
terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.
Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Pertumbuhan tumbuhan di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, lumut kerak, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya karibou, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
2. Ekosistem
Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem
air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar
pada umumnya telah beradaptasi.
Tumbuhan
bersel satu yang hidup di air tawar mempunyai dinding sel kuat misalnya
beberapa alga biru dan alga hijau. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea
gigantea), mempunyai akar jangkar.
Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan
tekanan osmosis lingkungan atau isotonis. Hewan tingkat tinggi yang hidup di
ekosistem air tawar, misalnya ikan, mengatasi perbedaan tekanan osmosis dengan
melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya
melalui sistem ekskresi, insang, clan pencernaan.
Organisme
dalam air dapat digolongkan berdasarkan aliran energi clan cara hidup.
1.
Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan) dan
fagotrof, yaitu karnivor predator, parasit, dan saproba atau organisme yang
memakan sisa-sisa organisme.
2.
Berdasarkan cara hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a) Plankton;
terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; melayang-layang (bergerak
pasif) mengikuti gerak aliran air.
b) Nekton;
hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c) Neuston; organisme yang mengapung atau
berenang di permukaan air atau berada pada permukaan air, misalnya serangga
air.
d)Perifiton;
merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain,
misalnya keong.
e)Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di
dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau
bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.
Ekosistem
air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem
air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah
sungai.
1. Danau
Danau
merupakan suatu badan air yang menggenang dan luas. Di danau terdapat pembagian
daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya
matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang
tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga
terdapat daerah perubahan suhu yang drastis, disebut terrnoklirt. Termoklin
memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
Komunitas
tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari
tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut.
a) Daerah
litoral
Daerah ini
merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang
hangat ber
dekatan
dengan tepi danau. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan
daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat
beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom),
berbagai siput dan remis, serangga, crustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan
semi air seperti kura-kura dan ular, itik, angsa, dan mamalia yang sering
mencari makan di danau.
b) Daerah
limnetik
Daerah ini
merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar
matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan
cyanobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi
selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton
yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-udangan kecil pemangsa
fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa
oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kurakura, dan
burung pemakan ikan.
c) Daerah
profundal
Daerah ini
merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme
lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan
mikroba.
d) Daerah
bentik
Daerah ini
merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme
mati.
Danau juga
dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai
berikut.
a) Danau
oligotrofik
Oligotrofik
merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena
fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali,
dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen
sepanjang tahun.
b) Danau
eutrofik
Eutrofik
merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan,
karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal.
Danau
oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi
organik dan endapan yang masuk. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas
manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah
kota yang memperkaya danau dengan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya
terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi
produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di
danau tersebut. Peristiwa seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi
membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.
2. Sungai

Komunitas
yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras
tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan
terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat
dan tumbuhan berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan.
Komposisi
komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak
sungai sering dijumpai ikan air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan lele dan
gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kurakura dan ular. Khusus
sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.
Organisme
sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner.
Misalnya bertubuh pipih dorsoventral dan dapat melekat pada batu.
Beberapa
jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas
dari pusaran air.
3.Ekosistem
air laut
Ekosistem
air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
1. Laut
Habitat laut
(oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl-
mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu
bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian
atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.
Di daerah
dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah
permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.
Gerakan air
dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan
sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentulazya rantai makanan.
Habitat laut
dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara
horizontal.
1. Menurut
kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut.
a)Litoral
merupakan daerah yang berbatasan dengan darat.
b) Neritik
merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian
dasar, dalamnya ± 300 meter.
c) Batial merupakan daerah yang dalamnya
berkisar antara 200-2.500 meter.
d) Abisal
merupakan daerah yang lebih jauh clan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000
m). Lihat Gambar 10.19.
2. Menurut
wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut, laut
dibedakan sebagai berikut.
a) Epipelagik
merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b) Mesopelagik
merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m. Hewannya
misalnya ikan hiu.
c)
Batiopelagik merupakan
daerah jereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah
ini misalnya gurita.
d) Abisalpelagik
merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m; tidak terdapat tumbuhan
tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah iii. e) Hadal
pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000
m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produser di tempat ini adalah bakteri yang
bersimbiosis dengan karang tertentu.
Di laut,
hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama
dengan tekanan osmosis air laut.
Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengao cara banyak minum air, pengeluaran
urin sedikit,
clan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan
diekskresikan melalui insang secara aktif.
2. Ekosistem
pantai
Ekosistem
pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang
surut.
Ekosistem
pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di
pantai memiliki adaptari struktural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah
ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
makanan bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah
tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni
oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivor dan
karnivor, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikanikan kecil.
Daerah pantai
terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam
invertebrata dan ikan serta rumput l aut.
Komunitas
tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan
sebagai berikut.
a) Formasi
pes caprae
Dinamakan
demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea
pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini
menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput
angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canavalia martina. Lebih ke
arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus
tectorius (pandan), dan Scaevola fruescens (babakoan).
b) Formasi
baringtonia
Daerah ini
didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia,
Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang
surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas.
Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen.
Selain berfungsi
untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari
pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa,
Acatlws, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah
pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra,
Lumnitzera, AcXicras, dan Cylocarpus. Lihat Gambar 10.21.
3. Estuari
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Lihat
Gambar 10.22.
Salinitas
air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini
juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut airnya. Nutrien dari
sungai memperkaya daerah estuari.
Komunitas
tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan
fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting,
dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan
estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar.
Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu
unggas air.
4. Terumbu
karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu
komunitas khusus yang terdiri dari karang batu clan organisme-organisme
lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat
ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung.
Terumbu
karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang
mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacam-macam
bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang.
Hewan-hewan
yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain.
Berbagai invertebrata, mikroorganisme, dan ikan hidup di antara karang clan
ganggang. Herbivor seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi
gurita, bintang laut, dan ikan karnivor.
Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem
buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Suatu
ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk
berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
b. Hutan
tanaman industri
Hutan yang
sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum
ditanam adalah pinus, mahoni, rasamala, dammar, dan jati seperti
gambar disamping
c.
Agroekosistem
Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian,
misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah
pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak,
ladang, dan pekarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar